freediving ... and i'm in love to it

 foto: Koleksi pribadi
"freediving, ya ... saya mengaku jatuh cinta lagi ."

sudah lama saya mendengar istilah freediving dan mengetahui sedikit istilah-istilah yg bersangkutan dengan freediving, tapi baru mengenalnya dengan baik sejak bulan April tahun ini.

freediving saya artikan secara bebas adalah menyelam ke dalam air dengan hanya sekali tarikan nafas. hmmm sekali tarikan nafas?? singkattt sekali mungkin hanya dalam hitungan detik, atau mungkin beberapa menit tergantung kesanggupan menahan nafas. Tapi sensasi yang dirasakan tidak jauh beda dengan menyelam dengan peralatan menyelam yang lengkap. 

Peralatan menyelam (scuba gears) harganya sangat mahal, menyewa peralatan pun masih terasa berat diongkos, belum lagi dengan kursus untuk mendapatkan sertifikasi selam yang tentunya tidaklah murah



awal perkenalan langsung saya dengan freediving, sekitar bulan oktober 2011, waktu itu diajak salah seorang teman jalan-jalan ke sebuah pulau yang bernama pulau Badi' di kabupaten pangkep, sulawesi selatan. saya yg waktu itu dengan kemampuan berenang yg jauh dari cukup serta cuma membawa masker dan snorkel di ajak salah seorang nelayan di pulau itu untuk melihat karang-karang. Nelayan itu, di depan mata saya sanggup turun ke dalam air selama sekitar 2 menit dan menyelam didalam air layaknya ikan tanpa bantuan peralatan untuk bernafas. waktu itu saya pikir, ah pasti susah untuk masuk ke dalam air seperti itu, nelayan itu wajar saja bisa ... karena memang profesinya. 

nah, di Bulan Maret 2012 ini, sempat kembali lagi ke pulau itu, dengan beberapa orang teman. kebanyakan sudah saya kenal cukup lama tapi ada juga yang baru saya kenal ketika bertemu di pelabuhan sewaktu akan berangkat ke Pulau Badi'. Singkat cerita, tiba di Pulau Badi' dan langsung menuju spot snorkling yg pernah sy datangi beberapa bulan sebelumnya. Teman yang baru sy kenal tadi dipelabuhan, dengan santainya langsung masuk ke dalam air dan menyelam ke bawah disekitaran karang bersama ikan-ikan. Saya yg berada di permukaan laut pun kaget, wahhh ... ternyata bukan nelayan pun bisa melakukan freediving. Sejak saat itu saya langsung penasaran dan ingin bisa melakukan hal yang sama. 

ya, sejak itu saya ingin bisa freediving, dengan hanya modal Masker, Snorkle dan fins bisa menyelam ke kedalaman beberapa meter sambil melihat karang dari dekat atau sekedar menyelam bersama ikan-ikan selama beberapa detik atau satu dua tiga menit lumayanlah, dibanding harus membeli peralatan scuba diving yang harganya sangat mahal dan cukup merepotkan jika akan dibawa kemana-mana. 

sekembali dari pulau, komunikasi dengan teman yang baru ku kenal tersebut berjalan lumayan lancar. sekitar seminggu kemudian saya mulai belajar berenang dengan betul atas bimbingan teman itu. mulai dari mengatur nafas, mengapung, koreksi gerakan berenang sampai akhirnya sekitar 2 atau 3 minggu kemudian saya sudah bisa berenang dengan santainya di kolam renang dan sambil belajar teknik dasar untuk melakukan freediving. kadang diselingi dengan diskusi kecil soal menyelam dan freediving, mulai dari soal ekualisasi, adaptasi dengan air, peralatan dan lain sebagainya. 

mungkin butuh sekitar sebulan sejak bisa berenang dengan santai dan rutin berlatih di kolam renang mempraktekkan teori dari beberapa tulisan di internet tentang menyelam dan freediving sampai akhirnya saya bisa menyelam dikedalaman 2-5 meter meskipun cuma beberapa detik. saya pun makin suka dengan freediving ini, ada perasaan tenang ketika berada di dalam air, ada sensasi luar biasa yg saya rasakan ketika dengan santai tenggelam dikedalaman dengan kontrol penuh dan air yang menggelitik kulit, ada alunan suara merdu di kedalaman yang bersumber dari gerakan orang lain di kolam renang serta sisi pengendalian emosi, relaksasi dan nuansa spiritual yang saya dapatkan disana.  

dan akhirnya pada minggu terakhir bulan Mei 2012, saya pun berkesempatan merasakan sensasi freediving pertama ku di laut. Tidak tanggung-tanggung, langsung mengunjungi 2 pulau yang salah satu diantaranya terkenal dikalangan terbatas akan keindahan karang-karangnya. Hari pertama, langsung mencoba masuk ke dalam air hanya dengan masker dan snorkel tanpa fins. dan langsung merasakan nikmatnya freediving di laut. Karang2 yang biasanya cuma bisa ku nikmati dari permukaan, waktu itu bisa ku nikmati dari jarak sangat dekat. Ikan-ikan laut yang ada disekitar karang juga berada disamping ku menambah nikmatnya berada di dalam laut. Hari kedua, berpindah pulau ... dan memang karang-karang nya masih cukup terjaga, saya masuk ke dalam laut dengan meminjam sepasang fin dari teman seperjalanan. waktu itu sambil snorkling dan freediving bisa mengelilingi pulau kecil itu selama sekitar 2,5 jam non stop. perasaan puas dan gembira sy rasakan waktu itu. yah dan waktu itu juga untuk pertama kalinya saya melakukan freediving hingga kedalaman mungkin sekitar 10 meter di sekitar palung pulau itu. 

foto: koleksi pribadi
lokasi: di atas palung laut pulau Badi'


mmmm freediving mungkin kegiatan yg beresiko sangat tinggi, tapi dengan mengenal kemampuan kita sendiri, menahan emosi untuk tidak melampaui batas kemampuan kita, mengenal laut dan gejolaknya setidaknya resiko itu bisa diperkecil dan membuahkan sensasi menyelam yang murah meriah dan mengasyikkan. 


Makassar, 13 Juni 2012
dedicated to everyone who have connected to make me know a lot of more about freediving
...and actually i'm in love to freediving 

No comments:

Post a Comment